Musim Hujan di Sumsel Tekan Produksi Kopi, Harga Petani Justru Naik

oleh -61 Dilihat
Musim hujan di Sumatra Selatan menekan produksi kopi hingga 30% dan menurunkan kualitas akibat serangan hama. Namun, harga kopi Robusta di tingkat petani justru naik signifikan sejak awal September.
Musim hujan di Sumatra Selatan menekan produksi kopi hingga 30% dan menurunkan kualitas akibat serangan hama. Namun, harga kopi Robusta di tingkat petani justru naik signifikan sejak awal September. Gambar: Ilustrasi/lintangpos.com

Lahat, LintangPos.com – Kondisi cuaca di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) yang masih didominasi musim hujan memberi dampak besar terhadap aktivitas para petani kopi.

Produksi menurun, kualitas ikut tergerus, sementara harga di tingkat petani justru menunjukkan tren kenaikan.

Abi La Baba, petani kopi asal Kecamatan Jarai, Kabupaten Lahat, mengatakan curah hujan yang tinggi membuat hasil panen turun cukup drastis.

“Cukup signifikan pengaruhnya dari sisi kuantitas dan kualitas. Rata-rata petani di sini mengakui itu,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (17/9/2025).

Menurutnya, produksi kopi di wilayah tersebut berpotensi turun hingga 30% dibandingkan kondisi normal.

Hujan tidak hanya membuat banyak buah kopi busuk, tetapi juga meningkatkan risiko serangan hama penggerek buah kopi (PBKo).

BACA JUGA: Insiden Satlantas PALI dengan Sopir Truk Viral, Propam Turun Tangan

“Belum lagi saat pengeringan, banyak yang rusak terkena jamur,” tambahnya.

Untuk menyiasati kondisi ini, para petani harus bekerja ekstra dalam perawatan, mulai dari pemupukan, penyemprotan, perbaikan naungan, hingga membantu pelepasan kelopak bunga.

“Petani juga perlu tempat penjemuran khusus seperti green house agar kopi tidak rusak,” jelas Abi.

Meski demikian, harga kopi justru mengalami kenaikan sejak awal September.

Untuk jenis Robusta premium, harga kini berada di kisaran Rp85.000–Rp90.000 per kilogram, naik dari sebelumnya Rp80.000 per kilogram.

Sementara Robusta komersil yang semula Rp50.000 per kilogram, kini sudah menembus Rp56.000–Rp65.000 per kilogram.

BACA JUGA: Wabup Arifa’i Tegaskan OPD Harus Gerak Cepat Kendalikan Inflasi

Situasi ini memberi sedikit angin segar bagi petani di tengah tekanan musim hujan.

Namun, tantangan menjaga kualitas tetap menjadi pekerjaan rumah utama agar kopi Sumsel mampu bersaing di pasar. (*/red)