Wali Kota Lubuk Linggau Pastikan Program Seragam Gratis Mulai Oktober

oleh -16 Dilihat
oleh
Wali Kota Lubuk Linggau, H Rachmat Hidayat
Wali Kota Lubuk Linggau, H Rachmat Hidayat. Foto: Istimewa

Lubuk Linggau, LintangPos.com – Program seragam sekolah gratis yang dinanti para pelajar di Kota Lubuk Linggau segera terealisasi.

Wali Kota Lubuk Linggau, H Rachmat Hidayat, M.I.Kom menegaskan bahwa program tersebut akan mulai berjalan pada Oktober mendatang.

“Untuk seragam gratis, Insya Allah kita realisasikan di Oktober ini,” ujar Wali Kota, baru-baru ini.

Tak hanya itu, Pemkot juga tengah mempersiapkan pengadaan batik untuk siswa.

Meski batik tidak termasuk dalam item seragam gratis, Wali Kota menyebut pihaknya berupaya menghadirkan batik sekolah dengan harga terjangkau sekaligus memberdayakan UMKM lokal.

“Kami lagi keliling cari informasi, berapa harga batik untuk SD dan SMP. Karena tidak termasuk dalam item seragam gratis, kita berharap bisa memberdayakan pelaku UMKM lokal Lubuk Linggau,” jelasnya.

BACA JUGA: Daftar Tunggu Haji di Lubuk Linggau Capai Tahun 2050, Calon Jemaah Harus Menunggu 25 Tahun

Menurut Wali Kota, setelah mengetahui harga standar batik, pihaknya akan melibatkan usaha konveksi dan penjahit lokal.

Harga batik diperkirakan Rp100 ribu untuk SD dan Rp120 ribu untuk SMP dengan bahan polister yang lebih tahan lama.

“Harapan kami baju batik nantinya tidak hanya dipakai setahun saja, tapi bisa bertahan lama. Jadi kalau tidak dipakai, alasannya karena kekecilan, bukan karena pudar,” tegasnya.

Untuk motif batik, Pemkot akan menggunakan desain pemenang sayembara batik Lubuk Linggau.

Ada tiga motif yang sudah terdaftar Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), yakni motif Tunjuk Langit, Ulingge, dan Gula Merah.

“Ada tiga motif yang sudah kita daftarkan HAKI-nya. Nanti kita bahas lagi, apakah digilir atau pilih satu motif saja,” tambah Wali Kota.

BACA JUGA: Polres Musi Rawas Distribusikan 8,2 Ton Jagung ke Bulog Lubuklinggau

Program seragam gratis dan pengadaan batik ini diharapkan tidak hanya meringankan beban orang tua siswa, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal melalui pemberdayaan UMKM. (*/red)