Empat Lawang, LintangPos.com — Upaya memperkuat kemandirian pangan di Kabupaten Empat Lawang kini menemukan contoh nyata di Desa Bandar Aji, Kecamatan Sikap Dalam.
Desa ini resmi ditetapkan sebagai model percontohan berkat keberhasilannya membudidayakan beragam tanaman pangan di lahan pekarangan, terutama jeruk kunci dan terong bulat.
Keberhasilan warga dalam mengoptimalkan lahan rumah tangga mendapat perhatian khusus dari Ketua TP-PKK Kabupaten Empat Lawang, Hj Hepy Safriani, yang secara langsung meninjau kebun-kebun warga di desa tersebut.
“Ini adalah contoh nyata bagaimana gerakan PKK dapat bersinergi dengan program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan keluarga. Masyarakat Bandar Aji telah menunjukkan keseriusan dalam memanfaatkan setiap jengkal lahan,” ujarnya dengan penuh apresiasi.
Hepy menambahkan, keberhasilan ini diharapkan bisa direplikasi oleh desa-desa lain di seluruh wilayah Empat Lawang.
Menurutnya, kemandirian pangan tidak hanya soal menanam, tetapi juga tentang kesadaran masyarakat untuk menjaga ketahanan gizi keluarga dengan memanfaatkan sumber daya lokal.
BACA JUGA: Waskita Karya Garap Proyek Irigasi Rp318 Miliar di Sumsel, Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Salah satu faktor utama keberhasilan Desa Bandar Aji adalah pemilihan komoditas tanaman yang tepat.
Jeruk kunci, misalnya, menjadi primadona baru karena mudah dibudidayakan dan memiliki nilai gizi tinggi.
Buah ini dikenal sebagai “superfood lokal” yang kaya akan vitamin C serta antioksidan alami, efektif membantu detoksifikasi tubuh dan memperkuat sistem imun.
Sementara itu, terong bulat—yang sering dijadikan lalapan segar—tumbuh subur dan berlimpah di desa ini.
Kandungan seratnya yang tinggi menjadikannya sumber nutrisi penting bagi kesehatan pencernaan masyarakat.
Dengan hasil panen yang melimpah, warga Desa Bandar Aji kini dapat memenuhi kebutuhan pangan sendiri sekaligus menambah pendapatan dari penjualan hasil surplus.
BACA JUGA: Alpukat Jumbo Desa Bandar Aji Jadi Ikon Kemandirian Pangan
Pemerintah Kabupaten Empat Lawang berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan dan pelatihan lanjutan bagi masyarakat Desa Bandar Aji.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat kemandirian pangan dan membuka peluang pengembangan pasar bagi hasil panen warga.
Dengan sinergi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan PKK, Desa Bandar Aji kini menjadi simbol nyata bahwa ketahanan pangan bisa dimulai dari pekarangan rumah sendiri. (*/red)