Palembang, LintangPos.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) melaporkan terjadinya inflasi sebesar 0,27 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) pada September 2025.
Angka ini naik dibandingkan Agustus 2025 yang justru mencatat deflasi 0,04 persen.
Kepala BPS Sumsel, Moh Wahyu Yulianto, menyebutkan inflasi bulan September dipicu oleh kenaikan harga sejumlah komoditas utama, di antaranya cabai merah, emas perhiasan, daging ayam ras, sigaret kretek, serta ayam hidup.
“Masih ada pekerjaan rumah untuk Oktober, November, dan Desember. Harapannya pemerintah daerah bersama instansi terkait dapat menjaga stabilitas harga agar laju inflasi tetap sesuai target plus minus 2,5 persen,” ujarnya di Palembang, Rabu (1/10/2025).
Cabai Merah Paling Berpengaruh
Menurut Wahyu, faktor terbesar yang mendorong inflasi berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,14 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,14 persen.
BACA JUGA: Kejari Lubuk Linggau Selidiki Dugaan Korupsi APAR Dana Desa di Muratara
Kondisi ini diperparah oleh cuaca ekstrem yang mengganggu produksi maupun distribusi kebutuhan pangan.
Ada Kelompok yang Alami Deflasi
Meski sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga, beberapa kelompok pengeluaran justru mencatat penurunan harga (deflasi).
- Pakaian dan alas kaki turun 0,19 persen.
- Perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga turun 0,09 persen.
- Rekreasi, olahraga, dan budaya turun 0,03 persen.
Muara Enim Catat Inflasi Tertinggi
Dari empat daerah pantauan inflasi di Sumsel, Kabupaten Muara Enim mencatat inflasi tertinggi sebesar 0,35 persen.
BACA JUGA: Sriwijaya FC dan Sumsel United Lakoni Laga Tandang di Pekan Keempat Pegadaian Championship 2025/26
Disusul Kota Palembang 0,30 persen, dan Lubuk Linggau 0,27 persen.
Sementara itu, inflasi terendah tercatat di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dengan 0,03 persen.
Secara nasional, inflasi Indonesia pada September 2025 tercatat 0,21 persen mtm, sehingga capaian Sumsel masih sejalan dengan tren nasional. (*/red)