Mahasiswa Unsri Didorong Berani Suarakan Isu Kekerasan Perempuan dan Anak

oleh -15 Dilihat
oleh
kampanye edukatif bertajuk Rise And Speak di Aula Fakultas Teknik Unsri Bukit Besar, Palembang, Jumat (19/9/2025).
Kampanye edukatif bertajuk Rise And Speak di Aula Fakultas Teknik Unsri Bukit Besar, Palembang, Jumat (19/9/2025). Foto: Istimewa

Palembang, LintangPos.com Dekan Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya (Unsri), Dr Ir Bhakti Yudho Suprapto ST MT, menegaskan pentingnya peran mahasiswa, khususnya generasi muda, dalam melindungi perempuan dan anak dari segala bentuk kekerasan.

Menurutnya, di era keterbukaan publik saat ini, keberanian untuk bersuara dan bertindak menjadi kunci pencegahan serta penanganan kasus kekerasan.

“Isu ini bukan hanya menjadi tanggung jawab aparat penegak hukum saja, tetapi juga masyarakat, termasuk kalangan mahasiswa,” ujarnya saat menghadiri kampanye edukatif bertajuk Rise And Speak di Aula Fakultas Teknik Unsri Bukit Besar, Palembang, Jumat (19/9/2025).

Kegiatan yang digelar oleh Polda Sumsel dalam rangka memperingati Hari Jadi Polisi Wanita (Polwan) ke-77 ini menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya serta para perwira Polwan Polda Sumsel.

Kombes Pol Nandang menuturkan bahwa kampanye Rise And Speak bertujuan memberdayakan masyarakat, terutama perempuan dan anak-anak, agar berani menolak kekerasan serta eksploitasi.

“Melalui inisiatif ini, Polwan Polda Sumsel menanamkan kesadaran pentingnya pelaporan segera terhadap tindakan kekerasan agar dapat ditangani cepat,” jelasnya.

BACA JUGA: Konflik Tapal Batas Desa Lais dan Petaling Berakhir Damai

Selain memperingati Hari Jadi Polwan, kegiatan ini juga menjadi wadah untuk memperkokoh peran Polwan dalam mendukung keamanan dan kesejahteraan masyarakat.

Nandang menekankan pentingnya sosialisasi agar perempuan dan anak tidak takut melapor ketika menjadi korban kekerasan.

Di sesi tanya jawab, puluhan mahasiswa tampak antusias mengajukan pertanyaan kritis seputar perlindungan hukum, mekanisme pelaporan, hingga pendampingan korban.

Suasana diskusi berlangsung hidup dan interaktif, mencerminkan semangat generasi muda untuk terlibat aktif dalam isu kemanusiaan.

“Ini wujud nyata kepedulian Polwan Polda Sumsel dalam memberikan edukasi dan membangun kesadaran masyarakat terhadap isu kekerasan perempuan dan anak,” tambah Kombes Nandang. (*/red)

No More Posts Available.

No more pages to load.