Pantai Nembrala, Surga Ombak dan Rumput Laut dari Ujung Rote Ndao

oleh -31 Dilihat
oleh
Pantai Nembrala di Pulau Rote tawarkan pesona ombak kelas dunia, panorama matahari terbenam, dan aktivitas petani rumput laut yang memikat wisatawan. (*/Ist)

NTT, LintangPos.com — Jika berbicara tentang Pulau Rote, yang terlintas di benak banyak orang mungkin adalah alunan merdu alat musik Sasando, simbol budaya yang lahir dari tanah paling selatan Indonesia ini.

Namun, pesona Rote tidak berhenti pada harmoni dawai tradisionalnya saja.

Ada satu keindahan alam yang membuat para pelancong berbondong-bondong datang setiap tahunnya — Pantai Nembrala, mutiara laut di Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.

Pantai yang berada sekitar 30 kilometer dari Kota Ba’a ini dikenal dengan pasir putih lembut, panorama laut biru jernih, dan gulungan ombak raksasa yang sudah lama menjadi incaran para peselancar dunia.

Setiap musim ombak tiba, yakni sekitar bulan Agustus hingga Oktober, kawasan ini ramai oleh event surfing bertaraf regional hingga internasional.

Peselancar dari Australia, Amerika, hingga Eropa datang untuk menantang ombak setinggi 4–6 meter yang bergulung sempurna di sepanjang garis pantai.

BACA JUGA: Pantai Napae, Permata Tersembunyi Desa Mebba yang Siap Jadi Andalan Wisata Bahari NTT

Tak hanya pesona ombaknya yang menggoda adrenalin, Pantai Nembrala juga terkenal sebagai sentra penghasil rumput laut terbesar di Pulau Rote Ndao.

Aktivitas para petani yang menjemur hasil panen di tepi pantai menjadi pemandangan yang menenangkan, seolah mengingatkan bahwa di balik keindahan alam, ada kehidupan sederhana yang terus berdenyut.

Saat sore menjelang, momen matahari tenggelam di ufuk barat menjadi penutup sempurna—pantulan sinar jingga di antara bentangan jaring rumput laut menciptakan panorama yang sulit dilupakan.

Akses Menuju Nembrala

Untuk mencapai Pulau Rote dari Kota Kupang, wisatawan memiliki dua pilihan jalur, yakni udara dan laut.

Melalui jalur udara, penerbangan dari Bandara El Tari Kupang menuju Bandara Lekunik Rote dilayani oleh maskapai Trans Nusa dan Susi Air dengan tarif sekitar Rp200.000–Rp300.000 per sekali terbang.

BACA JUGA: Sumsel Dorong Transformasi Digital Pariwisata Lewat Virtual Tour dan AI

Jadwal penerbangan umumnya tersedia tiga kali seminggu, tergantung kondisi cuaca.

Sementara itu, perjalanan laut bisa ditempuh menggunakan kapal ferry reguler dari Pelabuhan Bolok, Kupang, menuju Pelabuhan Pantai Baru, Rote dengan waktu tempuh sekitar 3–4 jam.

Tarif penumpang sebesar Rp54.000, dan bagi yang membawa motor dikenakan biaya sekitar Rp116.000.

Alternatif lebih cepat adalah kapal cepat (speed boat) dari Pelabuhan Tenau, dengan durasi perjalanan hanya 1,5–2 jam, dan tiket berkisar antara Rp160.000 (kelas ekonomi) hingga Rp190.000 (kelas bisnis).

Setibanya di Pelabuhan Pantai Baru, perjalanan dilanjutkan menuju Kota Ba’a selama 45 menit dengan kondisi jalan beraspal halus.

Dari sana, wisatawan bisa menyewa travel, bus, atau ojek menuju Pantai Nembrala.

BACA JUGA: Pemotor Wanita Tewas Terlindas Bus Pariwisata di Palembang

Tarif transportasi lokal berkisar antara Rp50.000–Rp100.000, dengan waktu tempuh sekitar 1–1,5 jam.

Sepanjang perjalanan, pemandangan khas savana Rote dan birunya laut menemani, memberikan pengalaman yang begitu damai dan alami.

Keindahan yang Tak Terbatas Meski Fasilitas Terbatas

Meski sudah mendunia di kalangan peselancar, sarana dan fasilitas umum di Pantai Nembrala masih tergolong minim.

Namun, kekurangan itu seolah tertutupi oleh keindahan alamnya yang begitu melimpah.

Untuk akomodasi, di sekitar pantai tersedia beragam penginapan dengan harga mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah per malam.

BACA JUGA: Ketua TP PKK Empat Lawang Dukung Budidaya Jambu Kristal di Desa Bandar Aji

Beberapa di antaranya bahkan menawarkan pemandangan laut langsung dari kamar, menjadi pilihan ideal bagi wisatawan yang ingin menikmati pagi dengan suara debur ombak.

Selain menikmati kegiatan surfing dan panorama alam, pengunjung juga bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat lokal yang ramah.

Mereka dengan senang hati menceritakan kehidupan sebagai petani rumput laut atau menunjukkan bagaimana proses panennya dilakukan.

Pantai Nembrala tidak hanya menawarkan keindahan visual, tetapi juga menghadirkan pengalaman budaya yang kuat—perpaduan antara alam, tradisi, dan ketenangan khas pulau tropis Indonesia.

Bagi pencinta laut, peselancar, maupun wisatawan yang mencari ketenangan, Pantai Nembrala adalah destinasi yang wajib dikunjungi setidaknya sekali seumur hidup.

Di sinilah Indonesia menunjukkan keindahan paling murninya—alami, sederhana, dan memikat. (*/red)

No More Posts Available.

No more pages to load.