Lahat, LintangPos.com — PT Antareja Mahada Makmur (AMM), anggota dari PT Putra Perkasa Abadi (PPA Group), kembali menunjukkan kiprahnya di dunia pertambangan nasional.
Kali ini, AMM dipercaya untuk melaksanakan kegiatan operasional tambang batu bara milik PT Dizamatra Powerindo yang berlokasi di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.
Kepercayaan ini menambah daftar perusahaan pemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) yang bersinergi dengan AMM sepanjang tahun 2025.
Proyek ini menegaskan posisi AMM sebagai salah satu kontraktor tambang terkemuka di Indonesia yang berkomitmen terhadap efisiensi, keselamatan, dan keberlanjutan lingkungan.
Direktur Business Development PPA Group, Muhammad Affan, mengatakan, proyek ini akan menjadi salah satu tonggak penting dalam portofolio AMM.
“Transisi dan persiapan proyek akan segera dimulai, dan kami berharap seluruh tahapan berjalan aman serta sesuai rencana hingga memasuki fase operasional awal 2026,” ujar Affan, Minggu (5/10/2025).
BACA JUGA: Wagub Sumsel Tegaskan Truk Tambang Wajib Taat Aturan, Fly Over Suka Manis Disiapkan
Untuk proyek tambang di Dizamatra Powerindo, AMM mengantongi volume kontrak sebesar 100 juta bank cubic meter (BCM).
Operasional akan dimulai pada awal 2026 dengan target produksi bertahap mencapai 7 juta ton batu bara per tahun.
Hasil produksi tambang tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan PLTU Keban Agung, pembangkit listrik tenaga uap berkapasitas 2 x 135 MW milik PT Priamanaya Energy, serta sebagian akan diekspor ke pasar luar negeri.
Sebagai kontraktor utama, AMM akan mengelola seluruh aktivitas pertambangan di Site Dizamatra, mulai dari overburden removal, coal getting, coal hauling, hingga ROM (Run of Mine) management.
Seluruh aktivitas ini dilakukan dengan prinsip Good Mining Practice (GMP) untuk memastikan kegiatan operasional berjalan aman, efisien, dan ramah lingkungan.
Affan menegaskan bahwa AMM tidak hanya berfokus pada kinerja produksi, tetapi juga pada dampak positif bagi masyarakat sekitar tambang.
BACA JUGA: Seluma Sambut Investasi Tambang Emas, Bupati Tegaskan Lingkungan Jadi Prioritas
“Kami berkomitmen menghadirkan layanan terbaik sesuai prinsip pertambangan yang baik, sekaligus menjadi percontohan bagi lingkungan tambang di Lahat,” tambahnya.
Dengan hadirnya proyek ini, AMM berharap dapat memperkuat kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan peran sektor pertambangan dalam mendukung pembangunan nasional.
Sebelumnya, pada Juni 2025, AMM juga telah dipercaya menggarap proyek nikel jangka panjang selama delapan tahun milik PT Vale Indonesia Tbk di Blok 1 Bahodopi, Sulawesi Tengah.
Disusul pada Juli 2025, perusahaan kembali memperoleh kontrak proyek nikel PT Kembar Emas Sultra dengan durasi kerja lima tahun.
Dengan rangkaian proyek strategis tersebut, AMM kian menunjukkan komitmennya sebagai mitra terpercaya dalam industri pertambangan Indonesia, yang mampu menyeimbangkan antara produktivitas, tanggung jawab sosial, dan kelestarian lingkungan. (*/red)