Rebutan Anak Ayam Berujung Darah, Kakak Dibacok Adik di Empat Lawang

oleh -26 Dilihat
Tragedi keluarga di Empat Lawang, kakak dibacok adik gegara rebutan anak ayam. Luka parah, korban dirujuk ke Palembang, pelaku masih buron, Minggu (20/9/2025). (Ilustrasi/ist)

Empat Lawang, LintangPos.com – Malam yang semestinya tenang di Kelurahan Kelumpang Jaya, Kecamatan Tebing Tinggi, mendadak berubah menjadi tragedi.

Minggu (21/9/2025), sekitar pukul 20.20 WIB, pertengkaran sederhana soal seekor anak ayam kampung berujung pada aksi penganiayaan brutal.

Yadi Saputra (27) tak pernah menyangka bahwa keinginannya menanyakan keberadaan anak ayam miliknya kepada sang ibu akan berakhir dengan luka bacok di kepala, leher, dan tangan.

Yang lebih memilukan, pelaku bukan orang lain, melainkan adik kandungnya sendiri, Reno (20).

Pertengkaran Sepele yang Memanas

Menurut keterangan polisi, Yadi mendatangi rumah kontrakan ibunya, Yanti, untuk mencari anak ayam yang ia curigai diambil.

BACA JUGA: Motor Hasil Curas Ditemukan, Polsek Lintang Kanan Kembalikan ke Pemilik

Perdebatan pun terjadi, suara meninggi, dan emosi tak terbendung.

“Korban bermaksud menanyakan anak ayam kampung yang diambil ibunya. Saat itu terjadi cekcok,” jelas Kasi Humas Polres Empat Lawang, AKP Sahata Silalahi.

Suasana sempat reda ketika sang ibu akhirnya menyerahkan anak ayam itu kepada Yadi. Merasa urusan selesai, Yadi memilih pergi.

Namun, di luar dugaan, amarah Reno ternyata sudah tak terbendung.

Aksi Brutal Sang Adik

Di persimpangan Jalan Simpang Sungai Berau yang sepi, Reno menunggu. Tanpa basa-basi, ia langsung menyabetkan senjata tajam ke tubuh kakaknya.

BACA JUGA: Fortuner Tergelincir di Tol Palindra, Hujan Deras Jadi Pemicu

Bacokan bertubi-tubi membuat Yadi roboh bersimbah darah.

Warga sekitar segera menolong dan membawa korban ke Puskesmas Tebing Tinggi. Karena lukanya terlalu parah, Yadi kemudian dirujuk ke rumah sakit di Palembang untuk penanganan lanjutan.

Pelaku Masih Buron

Sementara sang kakak terbaring lemah di rumah sakit, Reno melarikan diri usai kejadian. Polisi kini masih memburu keberadaannya.

Kasus ini sontak menjadi perbincangan warga, bukan hanya karena kekerasan yang terjadi, tapi juga karena penyebabnya yang dianggap sepele—hanya seekor anak ayam.

Potret Rapuhnya Ikatan Keluarga

BACA JUGA: Bulog Lubuklinggau Salurkan 1300 Ton Beras Lewat GPM

Peristiwa ini menyisakan luka yang lebih dalam dari sekadar bacokan: retaknya ikatan darah antara kakak dan adik.

Seekor anak ayam menjadi pemicu, namun akar persoalan diduga lebih dari sekadar hewan ternak.

Tragedi di Empat Lawang ini menjadi pengingat betapa tipisnya batas antara masalah kecil dan malapetaka, ketika amarah menguasai akal sehat. (*/red)