Ringkasan Berita:
° Dinas Kesehatan Kota Palembang mengungkapkan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) belum tersebar merata karena keterbatasan jumlah dapur produksi.
° Saat ini hanya ada 115 dapur aktif yang masing-masing mampu memproduksi 3.000 porsi per hari, sementara penerima manfaat mencapai 600 ribu orang.
° Dinkes menilai Palembang masih memerlukan sekitar 80 dapur tambahan agar distribusi makanan bergizi bisa merata dan efektif.
Palembang, LintangPos.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang mengungkapkan bahwa pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayahnya belum berjalan merata.
Hal ini disebabkan oleh jumlah dapur MBG yang masih jauh dari kebutuhan ideal untuk melayani ratusan ribu penerima manfaat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, dr. Fenty Aprina, menjelaskan bahwa saat ini hanya terdapat 115 dapur MBG aktif di seluruh kota. Setiap dapur maksimal hanya mampu memproduksi sekitar 3.000 porsi makanan bergizi per hari.
“Dapur itu hanya bisa memproduksi 3.000 porsi dalam satu hari. Sementara untuk penerima manfaat MBG di Kota Palembang ini mulai dari anak sekolah (TK, SD, SMP, SMA), ditambah bayi, balita, dan ibu hamil jumlahnya mencapai sekitar 600 ribu orang,” jelas dr. Fenty, Kamis (23/10/2025).
Dengan kapasitas tersebut, Palembang dinilai masih kekurangan sekitar 80 dapur MBG tambahan agar pemerataan program ini bisa tercapai.
“Idealnya, dengan jumlah penerima sebanyak itu, kita membutuhkan sedikitnya 195 dapur MBG agar distribusinya lebih merata,” tambahnya.
BACA JUGA: Dinkes Sumsel Ingatkan Makanan MBG Wajib Dikonsumsi di Sekolah, Tak Boleh Dibawa Pulang
Selain keterbatasan jumlah dapur, Dinkes juga menyoroti tantangan dari sisi jarak distribusi dan kepadatan penduduk.
Menurut dr. Fenty, makanan bergizi yang diproduksi tidak boleh dikonsumsi lebih dari lima jam setelah diproduksi, sehingga dibutuhkan sistem distribusi yang cepat dan efisien.
“Jadi bukan hanya soal jumlah dapur, tapi juga jarak antarwilayah dan waktu tempuh distribusi harus diperhitungkan. Karena makanan bergizi ini memiliki batas waktu konsumsi,” ujarnya.
Menanggapi kondisi tersebut, Pemerintah Kota Palembang berencana melakukan evaluasi menyeluruh dan mendorong penambahan dapur MBG secara bertahap.
Langkah ini diharapkan dapat memastikan seluruh penerima manfaat mendapatkan haknya dengan baik.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan bagian dari inisiatif nasional yang bertujuan meningkatkan gizi anak sekolah serta kelompok rentan seperti balita dan ibu hamil.
BACA JUGA: Survei IndoStrategi: Kemendikdasmen Pimpin Kinerja Kementerian Terbaik 2025, Pendidikan Jadi Sorotan
Di Kota Palembang, program ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya strategis dalam menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara keseluruhan. (*/red)






