Ringkasan Berita:
° Legenda Tottenham Hotspur, Son Heung-min, mengungkapkan keinginannya untuk kembali ke London dan berpamitan langsung dengan para pendukung Spurs.° Setelah hampir satu dekade membela klub, Son meninggalkan Tottenham untuk bergabung dengan LAFC di Major League Soccer (MLS).
° Ia merasa perpisahan sebelumnya yang terjadi di Korea Selatan belum cukup mewakili rasa terima kasihnya pada para fans.
° Saat ini, Son masih fokus membantu LAFC di babak play-off MLS, namun berjanji akan kembali dalam waktu dekat.
Los Angeles, LintangPos.com – Setelah hampir sepuluh tahun penuh kenangan di London Utara, Son Heung-min akhirnya membuka hati tentang perpisahan yang belum tuntas dengan Tottenham Hotspur.
Pemain asal Korea Selatan itu kini memperkuat Los Angeles FC (LAFC) di Major League Soccer, namun ia mengaku masih menyimpan satu keinginan yang belum terpenuhi: berpamitan langsung dengan para pendukung Spurs yang telah mencintainya selama bertahun-tahun.
Dalam wawancara dengan kanal Shoot for Love, Son dengan nada haru menceritakan bagaimana dirinya masih ingin kembali ke London untuk mengucapkan selamat tinggal secara langsung.
“Saya pikir ini waktu yang tepat untuk mengatakannya. Saat transfer terjadi dan laga terakhir saya berlangsung di Korea, saya belum sempat benar-benar berpamitan dengan para penggemar di London,” ujar Son.
“Saya akan kembali ke sana untuk melihat para fans Spurs. Saya rasa mereka pantas mendapat salam perpisahan secara langsung, dan saya juga pantas mengucapkan terima kasih kepada mereka,” lanjutnya.
Son meninggalkan Tottenham setelah tampil 445 kali dan mencetak 173 gol, catatan yang menempatkannya di antara legenda besar klub seperti Harry Kane dan Ledley King.
BACA JUGA: 8 ASN Empat Lawang Dijatuhi Sanksi Berat, Empat Dipecat karena Bolos Kerja
Ia juga sempat menjabat sebagai kapten klub dan memimpin tim meraih gelar UEFA Europa League, momen yang memperkuat statusnya sebagai ikon Spurs modern.
Perpisahan awalnya terjadi dalam suasana yang agak janggal — sebuah laga persahabatan antara Tottenham dan Newcastle United di Seoul, Korea Selatan, yang berakhir imbang 1-1.
Momen itu menjadi kesempatan pertama sekaligus terakhir bagi Son untuk menyapa fans Spurs di tanah kelahirannya, namun bagi sang pemain, itu belum cukup.
Kini, di usianya yang 33 tahun, Son tengah menikmati petualangan baru di MLS bersama LAFC, yang sedang bersaing di MLS Cup play-offs menghadapi Austin FC.
Meski jadwal padat dan komitmen di Amerika Serikat masih menyita waktunya, Son menegaskan keinginannya untuk segera kembali ke Inggris.
“Itu akan menjadi hari yang sangat emosional,” katanya. “Saya tidak sabar untuk kembali ke London dan melihat semua fans Spurs.”
BACA JUGA: Beasiswa Fulbright 2026 Resmi Dibuka, Peluang Emas Studi S2 dan S3 di Amerika Serikat
Kepulangan Son nantinya diyakini akan menjadi momen bersejarah bagi publik Tottenham Hotspur Stadium.
Bagi banyak fans, Son bukan sekadar pemain; ia adalah simbol loyalitas, kerja keras, dan keceriaan yang melekat pada klub selama satu dekade terakhir.
Dengan torehan gol, senyum khas, dan dedikasi tanpa pamrih, Son Heung-min telah menorehkan kisah abadi di hati para penggemar Spurs — dan ketika hari perpisahan itu tiba, London pasti akan menyambutnya kembali dengan tepuk tangan yang tak akan berhenti. (*/red)
