Tambang Batu Bara di Desa Benuang Tuai Sorotan, DPRD PALI Desak Transparansi

oleh -31 Dilihat
oleh
Rencana pembukaan tambang batu bara oleh PT PEB di Desa Benuang, PALI, menuai sorotan warga dan DPRD. Warga minta transparansi dan keterlibatan dalam proses, Minggu (5/10/2025). Foto: Istimewa

PALI, LintangPos.com — Rencana pembukaan tambang batu bara oleh PT Pendopo Energi Batu Bara (PEB) dengan kontraktor PT MULI di Desa Benuang, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), memantik polemik di tengah masyarakat.

Warga menyoroti minimnya transparansi dan kurangnya komunikasi antara perusahaan dengan masyarakat sekitar.

Pantauan wartawan di lapangan pada Minggu (5/10/2025) memperlihatkan sejumlah alat berat seperti excavator, dozer, dan dump truck sudah terparkir di lokasi calon tambang.

Beberapa petugas keamanan juga tampak berjaga, meski belum ada kejelasan resmi dari pemerintah daerah terkait izin maupun kebijakan penambangan.

Kondisi tersebut mendorong anggota DPRD PALI, Herdiyanto, SH.I, bersama Ketua Masyarakat Benuang Beruge Darat Bersatu, Madi Kusno, turun langsung meninjau lokasi tambang untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat.

“Saya bersama Ketua Masyarakat Benuang Beruge Darat Bersatu, Bapak Madi Kusno, meninjau langsung lokasi tambang batu bara untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat Benuang Beruge Darat,” ujar Herdiyanto kepada wartawan.

BACA JUGA: PT Antareja Mahada Makmur Garap Tambang Batu Bara Dizamatra Powerindo di Lahat

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menegaskan, pihak perusahaan tidak seharusnya bertindak sepihak tanpa melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan.

“Sejak awal, ajaklah masyarakat duduk bersama sebelum melakukan aktivitas. Sosialisasikan dulu sebelum ramai seperti ini,” tegasnya.

Herdiyanto menilai, pembukaan tambang batu bara di wilayah Benuang memiliki dampak besar terhadap lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat.

Ia meminta perusahaan memperhatikan potensi risiko dan memberikan sosialisasi yang jelas agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

“Dampak ke depan harus diperhatikan dan disosialisasikan kepada masyarakat agar mereka memahami dan tidak terjadi kerugian di kedua belah pihak,” ujarnya menambahkan.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa masyarakat Desa Benuang tidak menolak investasi, tetapi menuntut adanya transparansi dan kejelasan proses dari pihak perusahaan.

BACA JUGA: Tumpahan Batubara di Lahat, Bupati Turun Tangan, Perusahaan Disorot

“Dengan cara duduk bersama, mudah-mudahan ada titik temu. Pada dasarnya masyarakat Desa Benuang sangat terbuka menerima investor asalkan transparan. Karena dengan dibukanya tambang batu bara, kami berharap dapat membuka lapangan kerja bagi warga lokal,” pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan, Pemerintah Kabupaten PALI belum mengeluarkan pernyataan resmi maupun kebijakan tegas mengenai polemik pembukaan tambang batu bara di Desa Benuang.

Warga berharap pemerintah segera turun tangan untuk menengahi dan memastikan seluruh proses berjalan sesuai aturan yang berlaku. (*/red)