Kopi Lahat Siap Mendunia! Petani dan Pemerintah Bersatu Angkat Cita Rasa Bukit Serelo

oleh -22 Dilihat
oleh
Dinas Perkebunan Lahat menggandeng petani, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan melalui forum sosialisasi branding kopi Lahat berkelanjutan untuk memperkuat daya saing di pasar nasional dan global, Rabu (8/10/2025). Foto: Istimewa

Lahat, LintangPos.com — Semangat kolaborasi antara petani, pemerintah daerah, dan pelaku usaha kembali digaungkan dalam upaya mengangkat pamor kopi Lahat sebagai produk unggulan Sumatera Selatan.

Melalui kegiatan Forum Komunikasi Publik bertajuk “Sosialisasi Branding Kopi Lahat yang Berkelanjutan dan Berdaya Saing”, Dinas Perkebunan Kabupaten Lahat mengajak seluruh pihak untuk bersatu memperkuat identitas kopi lokal di pasar nasional maupun internasional.

Acara yang diikuti lebih dari 50 peserta ini mempertemukan beragam kalangan—mulai dari petani, pelaku usaha, hingga pemangku kepentingan—yang memiliki satu visi: menjadikan kopi Lahat sebagai ikon daerah yang mampu bersaing dengan brand kopi ternama lainnya.

Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Lahat, Vivi Anggraeni, SSTP, mengungkapkan bahwa sektor perkebunan kopi di Lahat memiliki potensi ekonomi besar yang belum sepenuhnya tergarap.

“Luas lahan kopi kita saat ini mencapai sekitar 54 ribu hektare dengan produksi tahunan sekitar 25 ribu ton. Tantangannya bukan hanya pada produksi, tetapi juga menjaga kualitas dan kesinambungan agar kopi Lahat bisa naik kelas,” ujar Vivi.

Pemerintah daerah kini berfokus memperkuat sektor hulu, mulai dari peningkatan mutu biji, perbaikan tata kelola perkebunan, hingga penerapan praktik berkelanjutan.

BACA JUGA: Polsek Belitang III Bongkar Jaringan Curanmor Lintas Desa

Sementara itu, Martin Luseva, SP, Kabid P2HP Dinas Perkebunan Lahat, menambahkan bahwa terdapat sekitar 60 brand lokal kopi yang telah tumbuh di wilayah tersebut.

Menurutnya, kegiatan sosialisasi seperti ini menjadi wadah penting untuk memperkuat kolaborasi, meningkatkan nilai tambah, dan memperluas jejaring kemitraan antara petani dan pelaku industri.

Branding dan Kualitas Jadi Kunci

Sebagai narasumber utama, Zaid Ismed, Ketua Dewan Kopi Sumsel, menegaskan bahwa kekuatan sebuah brand kopi terletak pada konsistensi kualitasnya.

“Petani harus memahami seluruh rantai produksi—mulai dari cara menanam, panen, hingga pasca panen. Semua itu menentukan cita rasa dan karakter kopi yang bisa dibanggakan,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya pembangunan database perkebunan kopi yang akurat, mencakup varietas dan wilayah tanam.

BACA JUGA: KOPI Empat Lawang 2025, Inovasi OPD Demi Pelayanan Publik Lebih Baik

Data ini, katanya, akan menjadi dasar penting bagi pemerintah dalam perencanaan, pemetaan, serta strategi pemasaran kopi daerah.

Fokus pada Panen dan Pengolahan

Dari sisi teknis, Mukhsin, Kepala Bidang PPHP Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan, menyoroti pentingnya tata kelola pasca panen.

“Panen selektif seperti petik merah dan pengeringan yang baik akan menjaga mutu kopi hingga sampai ke konsumen. Pemerintah provinsi terus mendorong penerapan standar ini melalui regulasi seperti Peraturan Gubernur,” tuturnya.

Selain itu, Subhan, Direktur Perusda Lahat, menegaskan perlunya membangun jaringan kemitraan yang berkelanjutan antara petani dan pelaku industri agar rantai nilai kopi berjalan sehat dan efisien.

Kegiatan ini menjadi langkah konkret Pemerintah Kabupaten Lahat dalam memperkuat peran petani dan pelaku usaha untuk menjadikan kopi robusta Lahat sebagai produk unggulan daerah.

BACA JUGA: Musim Hujan di Sumsel Tekan Produksi Kopi, Harga Petani Justru Naik

Dengan dukungan sinergis dari semua pihak, cita rasa kopi dari tanah Bukit Serelo ini diharapkan mampu menembus pasar yang lebih luas, membawa kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Lahat dan Sumatera Selatan. (*/red)

No More Posts Available.

No more pages to load.