Ringkasan Berita:
° Seorang pria bernama Herianton (45) di Kecamatan Kalidoni, Palembang, nekat membunuh Septian Dwi Cahyo (36) yang ia yakini berselingkuh dengan istrinya.
° Korban ditemukan tewas dengan luka parah di bagian perut.
° Pelaku ditangkap kurang dari 24 jam kemudian oleh Unit Reskrim Polsek Kalidoni.
Palembang, LintangPos.com — Aksi nekat yang dipicu rasa cemburu buta berujung tragis di Kecamatan Kalidoni, Palembang.
Seorang pria bernama Herianton (45) tega menghabisi nyawa Septian Dwi Cahyo (36), pria yang ia yakini memiliki hubungan terlarang dengan istrinya.
Peristiwa berdarah itu terjadi pada Kamis (16/10) sekitar pukul 00.30 WIB.
Korban ditemukan tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan, usus terburai akibat luka tusukan senjata tajam yang telah disiapkan pelaku.
Menurut keterangan polisi, aksi pembunuhan itu berlangsung cepat dan terencana.
“Dari hasil pemeriksaan sementara, tersangka mengaku melakukan perbuatannya karena dendam. Ia yakin istrinya berselingkuh dengan korban,” ungkap Kapolsek Kalidoni, AKP Hermansyah, didampingi Kanit Reskrim AKP Ruspandani, Jumat (17/10/2025).
BACA JUGA: Kemungkinan Ada Dua Calon Tersangka Kasus Dugaan Korupsi di PMI Lubuk Linggau
Setelah kejadian, pelaku sempat melarikan diri dan bersembunyi di sebuah gudang di Jalan Mayor Zen, depan Lorong Perintis, Kelurahan Sei Selincah, Kecamatan Kalidoni.
Namun, pelarian itu tak berlangsung lama.
Unit Reskrim Polsek Kalidoni berhasil membekuk Herianton pada malam harinya setelah mengumpulkan keterangan saksi dan laporan warga.
Selain menangkap pelaku, polisi turut menyita sebilah pisau yang digunakan untuk menghabisi korban.
Senjata itu disembunyikan tersangka di dalam mesin cuci di rumahnya. Atas perbuatannya, Herianton dijerat Pasal 351 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
“Tidak menutup kemungkinan tersangka dikenakan pasal yang lebih berat, tergantung hasil pemeriksaan lanjutan,” tambah AKP Hermansyah.
Dari hasil penyelidikan, diketahui sebelum kejadian Herianton sempat mendatangi rumah korban dan mengetuk pintu.
Istri korban yang membuka pintu tidak curiga, lalu memanggil suaminya.
Keduanya sempat berbincang dan merokok bersama di depan rumah.
Tak lama kemudian, percakapan itu terhenti.
“Istri korban keluar karena tak lagi mendengar suara mereka. Saat diperiksa, suaminya sudah tidak ada di tempat,” ujar salah satu saksi.
Beberapa saat kemudian, korban ditemukan tergeletak di depan masjid tak jauh dari rumahnya, dengan luka parah di bagian perut.
BACA JUGA: Fakta Baru Kasus Korupsi APAR Empat Lawang, Proyek ‘Titipan’ Tanpa Musdes
Istri korban yang panik segera memanggil kakak iparnya untuk meminta pertolongan.
Keluarga korban kemudian membawa Septian ke RS Pusri, namun nyawanya tak tertolong.
Sementara itu, pelaku diketahui sempat kembali ke lokasi untuk mengambil motornya sebelum melarikan diri.
Kasus ini kini ditangani intensif oleh Polsek Kalidoni.
Polisi masih mendalami motif pasti dan kemungkinan adanya faktor lain di balik pembunuhan ini.
Warga setempat pun berharap agar proses hukum berjalan tegas dan transparan. (*/red)






