Musi Rawas, LintangPos.com – Warga Desa Bangun Rejo, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Musi Rawas, dibuat resah dengan keberadaan dua sarang tawon besar yang menempel di dahan pohon di lingkungan SD Kartika.
Rasa cemas itu akhirnya mendorong warga melaporkan ke Posko Elang Merah Sukakarya pada Minggu (21/9/2025).
Laporan masuk sekitar pukul 11.03 WIB, disampaikan Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Musi Rawas, Yudi Fachriansyah, AP, M.Si melalui Kabid Damkar Yanuar Ikbal, SP.
Setelah dilakukan pengecekan, tim memutuskan eksekusi baru bisa dilakukan pada malam hari.
“Evakuasi sarang tawon ini memang harus dilakukan malam hari, karena kalau siang sangat berbahaya, apalagi lokasinya dekat sekolah. Kami khawatir mengganggu anak-anak saat belajar,” jelas Yanuar didampingi Danru Posko Elang Merah, Ngadimun.
Guru Tersengat, Aktivitas Sekolah Terganggu
BACA JUGA: Truk Pecah Ban di Jalintim Palembang–Jambi, Picu Kecelakaan Beruntun
Menurut Ngadimun, keberadaan sarang tawon tersebut bukan hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga sudah memakan korban.
“Bahkan salah satu guru di SD Kartika sempat tersengat tawon, sehingga pihak sekolah meminta bantuan kami,” ujarnya.
Sarang tawon yang menempel di ketinggian sekitar 15 meter itu membuat evakuasi tidak mudah. Regu 2 Posko Elang Merah yang terdiri dari Sulis, Andre, Warsa, dan Poristin akhirnya mengeksekusi dengan cara dibakar.
Proses berlangsung sekitar satu jam, mulai pukul 19.05 WIB hingga selesai sekitar pukul 20.00 WIB.
Damkar Tak Hanya Padamkan Api
Menariknya, laporan warga ke Damkar Musi Rawas kini tak hanya soal kebakaran.
BACA JUGA: Dugaan Penarikan Paksa Mobil oleh Leasing Mencuat di Palembang
Yanuar mengungkapkan, semakin banyak masyarakat meminta bantuan untuk hal-hal lain.
“Selain kebakaran, kami sering diminta bantu evakuasi sarang tawon, ular, bahkan melepas cincin yang sulit dilepas dari jari warga. Selagi mampu dan dengan peralatan seadanya, kami siap melayani masyarakat,” katanya.
Dedikasi inilah yang membuat Damkar Musi Rawas tak hanya dikenal sebagai pemadam api, melainkan juga sahabat masyarakat dalam menghadapi situasi darurat sehari-hari. (*/red)