Karhutla di Sumsel Capai 3.859 Hektare hingga September 2025, Turun Drastis Dibanding 2023

oleh -19 Dilihat
Luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 3.859 hektare hingga September 2025. Angka ini turun drastis dibandingkan 2023, namun masih menjadi perhatian pemerintah dalam upaya pencegahan dan pengendalian karhutla di wilayah Sumatera. Foto: Ilustrasi/dok/Istimewa

Ringkasan Berita:
° Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Kemenhut Wilayah Sumatera mencatat luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 3.859 hektare sepanjang Januari–September 2025.

° Angka ini menurun signifikan dibandingkan periode yang sama pada 2023 yang mencapai lebih dari 35 ribu hektare.

° Sebaran karhutla terbesar terjadi di Musi Banyuasin dan Ogan Komering Ilir.


Palembang, LintangPos.com – Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) Wilayah Sumatera mencatat luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mencapai 3.859 hektare hingga September 2025.

Kepala Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Kemenhut Wilayah Sumatera, Ferdian Kristanto, di Palembang, Kamis (9/10/2025), menjelaskan bahwa data tersebut merupakan hasil analisa citra satelit yang dilakukan bersama Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

“Dari hasil pemantauan, luas karhutla di Sumatera Selatan pada periode Januari hingga September 2025 mencapai 3.859 hektare,” ujarnya.

Sebaran Karhutla di 16 Kabupaten dan Kota

Dari total tersebut, 3.756 hektare merupakan lahan mineral, sementara 104 hektare lainnya adalah lahan gambut.

Sebaran karhutla terdeteksi di 16 kabupaten/kota di Sumsel, dengan rincian:

BACA JUGA: Patroli Presisi Sat Samapta Polres Empat Lawang Jaga Kamtibmas Tetap Kondusif

  • Musi Banyuasin (Muba): 856 hektare
  • Ogan Komering Ilir (OKI): 598 hektare
  • Ogan Ilir (OI): 520 hektare
  • Ogan Komering Ulu (OKU): 439 hektare
  • Musi Rawas: 363 hektare
  • OKU Selatan: 246 hektare
  • Musi Rawas Utara (Muratara): 204 hektare
  • Empat Lawang: 165 hektare
  • Muara Enim: 149 hektare
  • Lahat: 112 hektare
  • PALI: 102 hektare
  • Banyuasin: 38 hektare
  • Lubuklinggau: 28 hektare
  • OKU Timur: 20 hektare
  • Palembang: 18 hektare
  • Pagar Alam: 2 hektare

Khusus untuk lahan gambut yang terbakar, Ferdian menyebutkan tersebar di OKI (69 hektare), Banyuasin (13 hektare), Muara Enim (11 hektare), Muba (9 hektare), dan Muratara (2 hektare).

Lebih Rendah dari 2023, Namun Masih Lebih Tinggi dari 2020

Ferdian mengungkapkan, luas karhutla tahun 2025 ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2023 yang mencapai 35.458,2 hektare dan tahun 2024 sebesar 10.276 hektare.

Namun, jika dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya, angka 2025 masih menunjukkan kenaikan dari:

  • Tahun 2020: 893,8 hektare
  • Tahun 2021: 3.497,1 hektare
  • Tahun 2022: 3.401,7 hektare

BACA JUGA: Patroli Presisi Polres Empat Lawang, Hadirkan Rasa Aman dengan Pendekatan Humanis

“Dalam tujuh tahun terakhir, rekor terluas terjadi pada tahun 2019 dengan luas mencapai 52.929,6 hektare,” jelas Ferdian.

Upaya Pencegahan Terus Ditingkatkan

Menurut Ferdian, penurunan luas karhutla dalam dua tahun terakhir merupakan hasil kerja sama lintas instansi, termasuk Kemenhut, KLH, BRIN, dan pemerintah daerah.

Upaya pencegahan dilakukan melalui pembentukan posko siaga, peningkatan patroli udara, dan edukasi masyarakat agar tidak melakukan pembakaran saat membuka lahan.

Ia juga menegaskan bahwa potensi kebakaran masih tetap perlu diwaspadai, terutama pada puncak musim kemarau di wilayah timur Sumsel.

“Kita terus berupaya menjaga agar angka karhutla tidak kembali melonjak seperti pada tahun-tahun sebelumnya,” tutup Ferdian. (*/red/ant)

No More Posts Available.

No more pages to load.