Jakarta, LintangPos.com – Ada momen kecil di dunia sepak bola yang bisa membangkitkan nostalgia sekaligus harapan baru.
Itulah yang terjadi saat mantan bintang Real Madrid, Mesut Özil, membuat unggahan di Instagram pada Sabtu (27/9/2025).
Ia menampilkan foto ikonik dirinya merayakan gol bersama Cristiano Ronaldo pada era 2010-2013, disandingkan dengan momen Arda Guler dan Kylian Mbappé berselebrasi dalam derby Madrid yang penuh drama.
Unggahan sederhana itu seolah menjadi pengakuan Özil bahwa Madrid mungkin tengah melahirkan kembali duet emas: seorang kreator jenius dengan visi luar biasa, dipadukan dengan mesin gol mematikan.
Bedanya, kini nama yang muncul bukan lagi Özil dan Ronaldo, melainkan Arda Guler dan Mbappé.
Kilas Balik: Ozil dan Ronaldo, Duet yang Sulit Dilupakan
BACA JUGA: Doctor Khumalo Jagokan Teboho Mokoena sebagai Jantung Baru Bafana Bafana
Bagi fans Madrid, nama Mesut Özil akan selalu diingat sebagai sosok pemberi umpan sempurna.
Dari 2010 hingga 2013, pemain asal Jerman berdarah Turki itu menjelma menjadi otak di balik banyak gol Cristiano Ronaldo. Umpan-umpan terobosan, visi permainan yang tajam, hingga ketenangan dalam mengeksekusi peluang membuatnya menjadi partner ideal CR7.
Salah satu momen paling dikenang adalah assist brilian Özil pada laga El Clásico, April 2012.
Dalam situasi tegang di Camp Nou, umpan terobosannya menembus lini belakang Barcelona dan diselesaikan Ronaldo dengan dingin untuk membawa Madrid menang 2-1.
Momen itu tidak hanya mengukuhkan Madrid sebagai juara La Liga musim tersebut, tetapi juga memperkuat reputasi Özil sebagai salah satu playmaker terbaik dunia.
Arda Guler dan Mbappé: Harapan Baru Bernuansa Lama
BACA JUGA: Van Dijk Akui Liverpool Layak Kalah dari Crystal Palace, Janjikan Perbaikan Cepat
Ketika Guler mengirim assist indah kepada Mbappé dalam derby Madrid, kenangan itu seakan terulang.
Operan presisi dari pemain berusia 20 tahun tersebut membuat Mbappé dengan mudah menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Adegan itu sangat mirip dengan skema klasik Özil-Ronaldo: kreator memberikan bola di waktu yang tepat, dan sang bintang penyelesai menuntaskannya.
Meski Real Madrid akhirnya kalah 2-5 dari Atletico, sorotan justru tertuju pada Guler. Ia tak hanya memberi assist, tetapi juga mencetak gol indah yang sempat membawa Madrid unggul 2-1.
Dalam usia muda, Guler menunjukkan ketenangan, visi, dan keberanian yang jarang dimiliki pemain seusianya.
Sejauh musim ini berjalan, Guler sudah mengoleksi tiga gol dan tiga assist. Angka yang terbilang impresif mengingat musim baru berjalan beberapa pekan.
BACA JUGA: Cristiano Ronaldo Jadi Alasan Inigo Martinez Gabung Al-Nassr
Kombinasi cepatnya dengan Mbappé kini dianggap sebagai salah satu senjata utama Madrid dalam menembus pertahanan lawan.
Sentuhan Ozil: Sebuah “Restu” untuk Generasi Baru
Unggahan Özil bukan sekadar nostalgia, melainkan juga bentuk dukungan. Sebagai sosok yang pernah menjadi idola bagi banyak pemain muda, “restu” Özil bisa menjadi dorongan mental bagi Guler.
Arda Guler sendiri kerap disebut sebagai “penerus alami” bagi tradisi playmaker elegan di Real Madrid. Kehadirannya mengingatkan publik pada sederet nama besar seperti Guti, Özil, hingga Luka Modrić.
Bedanya, Guler datang di era di mana Madrid mengandalkan kombinasi kecepatan Mbappé, energi Jude Bellingham, dan kreativitas di lini tengah.
Derby yang Menjadi Titik Tolak
BACA JUGA: Alexis Mac Allister Umumkan Kelahiran Putri, Banjir Ucapan Selamat
Meskipun Madrid kalah telak dari Atletico, laga itu bisa jadi akan dikenang sebagai titik balik bagi karier Guler.
Derby Madrid selalu sarat gengsi dan tekanan, terlebih di hadapan suporter lawan. Namun, Guler mampu menjawab dengan permainan menawan.
Gol yang ia cetak tidak hanya menunjukkan teknik individu, tetapi juga kepercayaan diri.
Tendangan kerasnya dari luar kotak penalti menembus jala, membuat suporter Madrid sempat bersorak lantang.
Meskipun kegembiraan itu hanya bertahan singkat, sinyal yang diberikan jelas: Madrid punya bintang baru yang siap memikul beban besar.
Tantangan Berat: Konsistensi dan Ekspektasi
BACA JUGA: Joao Felix dan Cristiano Ronaldo, Duet Portugal yang Bikin Al-Nassr Makin Dekat Gelar
Setelah penampilan gemilang di derby, Guler akan menghadapi tantangan lebih besar: konsistensi. Özil sendiri semasa di Madrid kerap menghadapi kritik terkait stamina dan konsistensi performa.
Guler tentu ingin menghindari jebakan yang sama.
Madrid kini bersiap menghadapi Kairat Almaty di Liga Champions, lalu Villarreal di La Liga.
Dua laga ini akan menjadi ujian apakah duet Guler-Mbappé bisa terus memberikan kontribusi nyata atau hanya momen sesaat.
Selain itu, ekspektasi publik Madrid selalu tinggi.
Fans tidak puas hanya dengan sekadar performa individu; mereka menuntut trofi. Guler bukan hanya diminta untuk bermain indah, tetapi juga membantu tim meraih hasil nyata di pentas domestik dan Eropa.
Mbappé dan Guler: Simbiosis yang Saling Menguntungkan
Kehadiran Mbappé di Santiago Bernabéu musim ini memberikan dimensi baru. Sang bintang asal Prancis terbiasa bermain dengan rekan kreatif di Paris Saint-Germain, seperti Neymar dan Lionel Messi. Kini, ia menemukan versi muda dari Özil dalam diri Guler.
Di sisi lain, Guler mendapat keuntungan besar dengan kehadiran Mbappé.
Setiap umpan yang ia lepaskan punya peluang lebih tinggi untuk berbuah gol, berkat kecepatan dan insting tajam sang striker.
Kombinasi ini bisa menjadi fondasi strategi serangan Madrid untuk beberapa tahun ke depan.
Ozil, Ronaldo, Guler dan Mbappé: Empat Nama, Satu Benang Merah
BACA JUGA: Arsenal Rugi Besar, Joan Garcia Kini Bersinar di Barcelona
Jika ditarik garis lurus, ada benang merah antara keempat nama ini. Özil dan Ronaldo membentuk salah satu duet paling mematikan di awal dekade 2010-an.
Kini, Guler dan Mbappé berpotensi melanjutkan tradisi itu di era 2020-an.
Tentu saja, perbandingan ini belum bisa disamakan sepenuhnya. Özil-Ronaldo mengoleksi trofi besar dan meninggalkan warisan tak tergantikan. Bagi Guler-Mbappé, perjalanan baru saja dimulai.
Namun, fakta bahwa perbandingan ini sudah muncul sejak dini menunjukkan betapa besar harapan yang dititipkan pada mereka. (*/red)