Jakarta, LintangPos.com – Menjelang laga krusial antara Timnas Indonesia vs Irak pada 12 Oktober 2025, publik sepak bola Tanah Air tengah diselimuti rasa optimisme tinggi.
Bukan hanya karena performa tim yang semakin solid, tapi juga karena kabar mengejutkan dari laporan Al Jazeera: Nilai Pasar Timnas Indonesia kini mencapai 25,6 juta euro, melampaui Irak yang berada di angka 22 juta euro.
Peningkatan ini bukan sekadar statistik, melainkan bukti nyata kebangkitan Skuad Garuda di bawah komando pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert.
Setelah menahan gempuran Arab Saudi pada laga sebelumnya, Kluivert kini fokus menyiapkan tim yang lebih tajam, lebih berani, dan lebih siap menantang dominasi Asia.
Lonjakan Nilai Pasar: Bukti Transformasi Nyata
Dalam laporan eksklusifnya, Al Jazeera menyoroti transformasi fundamental yang terjadi di tubuh tim nasional Indonesia.
BACA JUGA: Muara Enim dan Kaur Sepakat Bangun Konektivitas Baru Menuju Pelabuhan Linau
Perekrutan Pemain Keturunan dari berbagai klub Eropa dinilai menjadi faktor kunci meningkatnya valuasi skuad.
Kini, dengan nilai pasar total 25,6 juta euro, Indonesia bahkan mendekati level Arab Saudi, yang selama ini dikenal sebagai raksasa sepak bola Asia.
Kluivert dianggap berhasil mengubah mental dan gaya bermain tim menjadi lebih modern dan kompetitif.
“Ini bukan lagi tim yang hanya bermain dengan semangat juang, tapi tim yang sudah punya kualitas global,” tulis Al Jazeera dalam laporannya.
Jay Idzes dan Kevin Diks Jadi Pilar Mahal Garuda
Dua nama paling mencuri perhatian dalam skuad Kluivert adalah Jay Idzes dan Kevin Diks.
BACA JUGA: Marcus Rashford Pasang Target Ambisius di Barcelona, Ingin Cetak 40 Kontribusi Gol
Idzes, bek Sassuolo, tercatat memiliki valuasi tertinggi di tim dengan 7,5 juta euro, menjadikannya aset paling berharga dalam skuad Garuda.
Di posisi berikutnya, Kevin Diks dari Borussia Monchengladbach bernilai 5 juta euro, mempertegas dominasi pemain diaspora dalam peta kekuatan Indonesia saat ini.
Kedua pemain ini membawa pengalaman dan standar profesionalisme Eropa ke dalam latihan timnas, meningkatkan kualitas kolektif tim dalam hal organisasi permainan dan ketenangan saat menghadapi tekanan.
Tantangan Liga Domestik dan Dukungan PSSI
Meski valuasi individu pemain meningkat drastis, tantangan besar masih ada di ranah kompetisi domestik.
Total nilai pasar BRI Super League hanya sekitar 78 juta euro, jauh di bawah Saudi Pro League yang mencapai 1,14 miliar euro.
BACA JUGA: Sriwijaya FC Terpuruk di Dasar Klasemen, Manajemen Siapkan Evaluasi Besar
Ketimpangan ini menunjukkan masih perlunya reformasi mendalam di liga lokal agar talenta muda Indonesia bisa berkembang di level yang lebih kompetitif.
Namun, dengan dukungan PSSI dan strategi Kluivert, peluang untuk mempersempit kesenjangan tersebut tetap terbuka.
11 Pemain Internasional Ubah Wajah Timnas
Kehadiran 11 pemain diaspora di skuad utama mengubah gaya bermain Timnas Indonesia secara drastis.
Perpaduan antara pemain lokal dan pemain keturunan menciptakan keseimbangan taktik yang belum pernah ada sebelumnya: cepat, terstruktur, dan matang.
Perubahan ini tampak jelas dalam duel melawan Arab Saudi, di mana Garuda mampu tampil disiplin dan berani menekan lawan.
BACA JUGA: FC Bekasi City Tekuk Sumsel United 1-0, Melesat ke Peringkat 4 Championship 2025-2026
Kini, menjelang bentrok dengan Irak, optimisme publik semakin tinggi bahwa Indonesia mampu mencuri poin bahkan di kandang lawan.
Patrick Kluivert dan Visi Piala Dunia
Di bawah kepemimpinan Patrick Kluivert, Timnas Indonesia bukan hanya mengejar kemenangan jangka pendek, melainkan membangun fondasi jangka panjang menuju Piala Dunia.
Motivasi pemain meningkat, disiplin latihan membaik, dan koordinasi antar lini terlihat semakin rapi.
Nilai pasar yang kini melampaui Irak menjadi bukti bahwa arah pembinaan tim sudah berada di jalur yang benar.
“Indonesia punya DNA kemenangan yang mulai tumbuh, dan ini adalah momen untuk menjaganya,” ujar seorang analis sepak bola Asia kepada Al Jazeera.
BACA JUGA: Sergio Busquets Pensiun, Cesc Fabregas Bocorkan Rencana Karier Selanjutnya
Masa Depan Cerah dan Harapan Bangsa
Kenaikan Nilai Pasar Timnas Indonesia bukan sekadar soal angka, tapi juga simbol kebangkitan sepak bola nasional.
Dukungan publik yang membludak di stadion dan media sosial menjadi energi tambahan bagi skuad Garuda untuk tampil tanpa gentar.
Kluivert kini dihadapkan pada tugas berat: menjaga konsistensi performa dan memastikan para pemain tetap fokus hingga akhir kualifikasi.
Jika semua elemen bersatu, impian untuk melihat Merah Putih tampil di Piala Dunia pertama kalinya bukan lagi angan kosong.
“Indonesia bukan lagi tim pelengkap, tapi pesaing serius,” tulis Al Jazeera menutup laporannya.
BACA JUGA: Transfer Permanen Rashford di Barcelona Terancam Batal
Dan pada 12 Oktober nanti, dunia akan kembali menyaksikan sejauh mana Skuad Garuda siap menebus sejarah. (*/red)