Oknum Diduga Keroyok Kades dan Saudaranya di Kebun Sawit OKI

oleh -27 Dilihat
oleh
Kades Cahya Bumi, Komarudin, dan saudaranya menjadi korban pengeroyokan di area kebun PT Wilmar Buluh Cawang Plantation, OKI. Polisi dan TNI turun tangan selidiki kasus ini, Senin (20/10/2025). Foto: Ist

Ringkasan Isi Berita:
° Kepala Desa Cahya Bumi, Komarudin, dan saudaranya, Zainal Abidin, menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok orang yang diduga oknum penjaga di area PT Wilmar Buluh Cawang Plantation, Ogan Komering Ilir (OKI), Senin (20/10/2025).

° Insiden bermula saat Komarudin hendak menanyakan nasib warganya yang ditangkap karena dugaan pencurian buah sawit.

° Kedua korban mengalami luka serius dan kini dirawat di RSUD Kayuagung.

° Kasus ini mendapat perhatian dari DPRD Sumsel dan aparat TNI-Polri yang telah turun ke lokasi untuk mediasi dan penyelidikan.


OKI, LintangPos.com — Insiden pengeroyokan yang melibatkan diduga oknum anggota terhadap Kepala Desa Cahya Bumi, Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Komarudin, dan saudaranya, Zainal Abidin (40), menggegerkan warga setempat.

Peristiwa itu terjadi di area kebun PT Wilmar Buluh Cawang Plantation pada Senin (20/10/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.

Berdasarkan keterangan korban, kejadian bermula ketika Komarudin mendatangi lokasi perusahaan untuk menanyakan kondisi salah satu warganya yang dikabarkan diamankan karena dugaan pencurian buah sawit.

Namun, niat baik itu justru berujung tragis. Setelah memperkenalkan diri sebagai kepala desa, Komarudin mengaku menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok orang yang diduga merupakan oknum penjaga di area perusahaan.

“Saya datang dengan baik-baik, memperkenalkan diri sebagai kades, ingin menanyakan kebenaran informasi warga saya yang ditangkap. Tapi setelah itu, saya langsung dikeroyok. Saya tidak tahu berapa jumlahnya karena ramai,” ujar Komarudin menceritakan.

Tak lama kemudian, kakak korban, Zainal Abidin, datang menyusul ke lokasi.

BACA JUGA: Motor Hasil Curas Ditemukan, Polsek Lintang Kanan Kembalikan ke Pemilik

Melihat adiknya dipukuli, Zainal mencoba merekam kejadian tersebut menggunakan ponsel. Namun, upayanya itu malah membuatnya ikut menjadi sasaran kekerasan.

“Kakak saya juga ikut dipukul saat mencoba merekam. Kami berdua lalu dimasukkan ke dalam mobil dan masih terus dipukul,” tambah Komarudin.

Kedua korban sempat meminta perlindungan di area perusahaan, namun tidak mendapat respon berarti.

Bahkan, ketika manajer perusahaan datang, tak ada tindakan nyata untuk menghentikan kekerasan tersebut.

Beruntung, Kanit Polsek Lempuing bersama pihak KTU perusahaan datang ke lokasi dan mengevakuasi korban ke IGD RSUD Kayuagung dalam kondisi luka parah.

Dokter jaga IGD RSUD Kayuagung, dr. Rertiko, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima dua pasien dengan luka akibat pengeroyokan.

BACA JUGA: Graham Potter Resmi Tangani Timnas Swedia, Dapat Tugas Berat Hidupkan Kembali Alexander Isak

“Ada luka robek di pelipis mata dan bengkak di wajah,” jelas dr. Rertiko.

Kedua korban kini masih menjalani perawatan intensif dan mengaku mengalami sesak napas akibat kekerasan yang dialami.

Menanggapi kejadian ini, anggota DPRD Sumsel, Jauhari, menegaskan bahwa tindakan kekerasan oleh oknum di luar prosedur merupakan pelanggaran berat yang harus diusut tuntas.

Sementara itu, Letda Kav Adam dari Unit Intel Kodim 0402 mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menuju lokasi untuk melakukan mediasi dan klarifikasi terkait insiden tersebut.

Hingga kini, aparat kepolisian masih mendalami kasus tersebut untuk mengungkap siapa saja pelaku yang terlibat dalam aksi pengeroyokan terhadap Kades Cahya Bumi dan saudaranya itu. (*/red)

No More Posts Available.

No more pages to load.