Palembang, LintangPos.com – Minggu malam (28/9) menjadi hari yang tak akan dilupakan bagi warga Gandus, Palembang.
Angin puting beliung melanda kawasan tersebut sekitar pukul 20.00 WIB, memporak-porandakan sejumlah bangunan.
Salah satu yang terdampak cukup parah adalah SMP Negeri 39 Palembang, sekolah yang berdiri di samping destinasi religi populer, Al-Qur’an Al-Akbar.
Dalam hitungan menit, putaran angin berkecepatan tinggi itu merobohkan atap aula sekolah dan beberapa ruang kelas.
Warga sekitar yang mendengar suara gemuruh disusul dentuman keras segera berlari keluar rumah. Mereka mendapati sebagian besar atap sekolah telah ambruk dan puing-puing berserakan.
“Suara anginnya seperti pesawat mau jatuh, sangat kencang. Setelah itu terdengar bunyi ‘bruk’ keras sekali. Ternyata atap sekolah yang roboh,” tutur Rahmad, seorang warga yang tinggal tak jauh dari lokasi.
BACA JUGA: Guru dan Komite SMA Negeri 1 Merapi Barat Tolak Kepemimpinan Kepala Sekolah
Respons Cepat Disdik Palembang
Keesokan paginya, Senin (29/9), Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang, Affan Mahali, langsung turun meninjau lokasi.
Ia datang bersama tim teknis untuk mengecek kondisi bangunan serta memastikan langkah penanganan segera dilakukan.
“Kunjungan ini sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian terhadap keselamatan serta kelangsungan proses belajar mengajar,” ujar Affan.
Menurut Affan, Disdik tidak ingin menunda proses perbaikan.
Begitu menerima laporan, pihaknya segera menurunkan tim guna mengevaluasi kondisi fisik bangunan, terutama bagian atap yang ambruk.
BACA JUGA: Ribuan Anak di Empat Lawang Tidak Sekolah, BPMP Sumsel Turun Tangan
Tim juga melakukan analisa risiko lanjutan agar tidak ada bahaya baru yang mengancam siswa maupun guru.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, tapi kerusakan ini harus segera ditangani agar tidak mengganggu aktivitas belajar siswa,” tegasnya.
Saksi Mata dan Kronologi Kejadian
Dari keterangan saksi mata, angin puting beliung datang begitu cepat. Sekitar pukul 20.00 WIB, angin berputar kencang menyapu area sekolah.
Beberapa bagian genteng terangkat, lalu disusul runtuhnya atap aula. Dalam beberapa menit, suasana berubah kacau.
Guru yang sedang berada di sekitar sekolah mengaku sempat panik menyaksikan bagian atap terangkat lalu jatuh menghantam lantai.
BACA JUGA: Potret Buram SDN 6 Pasemah Air Keruh, Belajar di Sekolah Rusak
Untungnya, saat kejadian, tidak ada aktivitas belajar maupun kegiatan lain di dalam aula.
“Kalau kejadiannya siang mungkin ceritanya lain. Untung malam, jadi sekolah kosong,” ujar salah satu staf sekolah dengan nada lega.
Kekhawatiran Orang Tua Murid
Meski tak ada korban jiwa, insiden ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua murid.
Mereka khawatir jika proses belajar mengajar terganggu atau anak-anak mereka belajar di ruangan yang tidak aman.
“Yang penting cepat diperbaiki. Kami orang tua cemas kalau nanti anak-anak harus masuk ke kelas dengan kondisi atap yang belum aman,” kata Siti, salah satu wali murid.
BACA JUGA: Realisasi Pajak Daerah Sumsel Tembus Rp2,69 Triliun, Program Merdeka Pajak Jadi Pendorong
Rencana Perbaikan dan Alternatif Belajar
Disdik Kota Palembang memastikan langkah cepat perbaikan akan segera dijalankan.
Jika proses renovasi membutuhkan waktu lebih lama, pihak sekolah akan menyiapkan alternatif ruang belajar sementara agar kegiatan akademik tetap berjalan.
“Kami berkomitmen memastikan anak-anak tetap bisa belajar dengan tenang. Untuk sementara waktu, jika diperlukan, kelas bisa dialihkan ke ruang lain atau sistem bergilir,” jelas Affan.
Selain itu, koordinasi dengan pihak terkait juga tengah dilakukan, termasuk potensi bantuan dari Pemerintah Kota Palembang maupun instansi lain.
Musibah yang Jadi Peringatan
BACA JUGA: Sumsel Masuk Tiga Besar Pesantren Award
Musibah ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, termasuk angin puting beliung yang dalam beberapa tahun terakhir semakin sering terjadi di Palembang.
Bangunan publik seperti sekolah menjadi prioritas untuk dievaluasi kekuatan strukturnya, demi memastikan keselamatan siswa dan tenaga pendidik.
Bagi SMP Negeri 39 Palembang, musibah ini memang menyisakan trauma.
Namun berkat respons cepat pemerintah kota, harapan besar muncul bahwa aktivitas belajar mengajar dapat segera pulih.
“Kerusakan memang cukup parah, tapi kami yakin sekolah bisa kembali pulih. Yang terpenting, anak-anak tetap semangat belajar,” ujar salah satu guru. (*/red)