Ringkasan Berita:
° Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan dugaan insiden tidak menyenangkan antara seorang lurah dan warga Palembang.
° Seorang guru ngaji bernama Rumala Dewi (52) mengaku diusir oleh Lurah Talang Betutu, Kecamatan Sukarami, saat hendak mengurus validasi meteran listrik untuk mushola tempat anak-anak mengaji.
° Video yang beredar menimbulkan beragam reaksi publik, terutama karena permintaan tersebut berkaitan dengan fasilitas ibadah masyarakat.
Palembang, LintangPos.com – Sebuah video berdurasi pendek beredar luas di jejaring media sosial, memperlihatkan insiden cekcok antara seorang pria yang diduga Lurah Talang Betutu, Kecamatan Sukarami, dengan seorang perempuan warga setempat. Peristiwa itu disebut terjadi pada Sabtu (18/10/2025) di dalam kantor kelurahan.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @Palembang.digital, tampak seorang pria berbicara dengan nada datar namun tegas kepada seorang perempuan berhijab yang berdiri di hadapannya.
“Nak dibantu cakmno, sekarang keluarlah. Tunggu di luar bae,” ujar pria dalam video tersebut, yang disebut-sebut merupakan Lurah Talang Betutu.
Perempuan tersebut diketahui bernama Rumala Dewi (52), warga Desa Sukamulya, Kelurahan Talang Betutu.
Ia dikenal sebagai seorang guru ngaji yang tengah mengurus validasi pemasangan meteran listrik PLN untuk sebuah mushola tempat anak-anak mengaji.
Namun, niat tulusnya justru berujung pada penolakan dan pertikaian kecil dengan pihak kelurahan. Dalam video yang viral itu, Rumala Dewi terdengar meluapkan keresahannya karena merasa dipersulit dalam proses perizinan.
“Ya Allah Pak Lurah, kamu itu untuk pelayan masyarakat. Apalagi ini untuk mushola,” ujarnya dengan suara bergetar.
Postingan akun tersebut sontak menarik perhatian ribuan warganet.
Banyak yang menilai tindakan sang lurah tidak mencerminkan sikap seorang pejabat publik yang seharusnya melayani masyarakat tanpa pandang bulu.
Beberapa komentar menyoroti bahwa pelayanan untuk kepentingan rumah ibadah seharusnya menjadi prioritas, bukan malah menimbulkan ketegangan.
“Kalau benar ini Lurah Talang Betutu, semoga segera diklarifikasi. Jangan sampai nama baik instansi pemerintah rusak hanya karena perilaku tidak pantas,” tulis salah satu pengguna Instagram.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Kecamatan Sukarami maupun Pemerintah Kota Palembang.
Namun, publik berharap kejadian ini dapat menjadi evaluasi bagi pelayanan publik di tingkat kelurahan, terutama dalam hal komunikasi dan empati kepada warga.
Peristiwa ini juga menambah daftar panjang video viral yang memicu perdebatan soal etika pelayanan masyarakat di instansi pemerintahan. (*/red)
