Sumsel Catat Lonjakan Produksi Beras, OKI Jadi Andalan Nasional

oleh -22 Dilihat
oleh
Sumatera Selatan mencatat lonjakan produksi beras signifikan, dengan Kabupaten OKI menjadi lumbung cetak sawah terbesar. Target masuk 3 besar produsen nasional makin nyata, Kamis (2/10/2025). Foto: Humas Pemprov Sumsel

OKI, LintangPos.com – Ogan Komering Ilir (OKI) kembali menjadi sorotan nasional usai capaian menggembirakan sektor pertanian disampaikan langsung oleh Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi Pertanian, Dr. Ir. Suwandi, M.

Dalam kunjungannya ke Desa Benawa, Kecamatan Teluk Gelam, Kabupaten OKI, Kamis (2/10/2025), ia menegaskan bahwa program cetak sawah di wilayah tersebut menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia.

Kenaikan produksi beras dan gabah dari Januari hingga November 2024 menjadi yang tertinggi dari lima provinsi penghasil beras terbesar. Itu capaian yang tidak mudah,” jelas Suwandi.

Menurutnya, kesuksesan program ini bukan hanya soal mencetak sawah, tetapi juga keberhasilan dalam mengolah lahan.

“Kalau lahan hanya dicetak tanpa diolah, rumput akan cepat tumbuh. Karena itu dua hal ini harus berjalan beriringan,” tambahnya.

Ia juga memastikan dukungan penuh dari pemerintah pusat.

BACA JUGA: Dapur SPPG Pertama di Sumsel Dilepas Wakil Gubernur Cik Ujang

“Percepatan mobilisasi alat-alat pertanian sudah dilakukan, dan maksimal di November semua dukungan akan turun. Sumsel sangat potensial menjadi percontohan terbaik di luar Jawa,” paparnya.

Gubernur Sumsel Herman Deru dalam kesempatan yang sama menyampaikan rasa syukurnya atas capaian tersebut.

Menurutnya, Kabupaten OKI menjadi salah satu tumpuan utama dengan luas cetak sawah mencapai 18.000 hektare.

“Potensi pengembangan masih luar biasa. Anak cucu nanti tinggal mengembangkan hilirisasi. Saat ini, produksi gabah kering giling di Sumsel meningkat signifikan, dari 2,9 juta ton pada akhir 2024 menjadi naik sekitar 600 ribu ton hingga September tahun ini,” ujar Herman Deru.

Ia menambahkan, kebijakan Presiden yang menyetop impor beras turut memberi semangat bagi para petani.

“Situasi ini seperti tahun 1985 saat Indonesia mencapai swasembada pangan. Sumsel bahkan catatkan sejarah, produksi melonjak hingga mendekati 3,5 juta ton. Ini belum pernah terjadi sebelumnya,” ungkapnya bersemangat.

BACA JUGA: Kikim Area Lahat Siap Jadi Kabupaten Baru, Tinggal Tunggu Restu Presiden

Dengan lahan baku sawah yang ada serta penerapan Padi IP200—yang memungkinkan panen dua kali dalam setahun—Herman Deru optimis Sumsel mampu meningkatkan peringkatnya.

“Saya yakin Sumsel bisa naik dari posisi lima besar menjadi tiga besar produsen beras nasional. Menjadi 3 besar bukan lagi mimpi, tapi target yang bisa dicapai,” tegasnya. (*/red)

No More Posts Available.

No more pages to load.