Pengadilan Spanyol Desak Barcelona Serahkan Kontrak Asli Pembayaran Rp139 Miliar ke Negreira

oleh -24 Dilihat
Mantan presiden FC Barcelona Josep Maria Bartomeu memberikan pernyataan kepada media terkait kasus Negreira, pada 18 September 2025 lalu. Foto: David Zorrakino/Europa Press via Getty Images

Ringkasan Berita:
° Pengadilan Spanyol memerintahkan Barcelona menyerahkan seluruh kontrak asli terkait pembayaran €8 juta (sekitar Rp139 Miliar) kepada mantan pejabat wasit Jose Maria Enriquez Negreira.

° Investigasi menemukan tak ada dokumen resmi yang menjelaskan pembayaran tersebut, yang diduga dilakukan antara 2001 hingga 2018.

° Presiden Joan Laporta, eks pelatih Luis Enrique, dan Ernesto Valverde akan dipanggil sebagai saksi pada 25 November.

° Kasus ini berpotensi menyeret klub dalam tuduhan korupsi olahraga dan pengaruh terhadap keputusan wasit.


Spanyol, LintangPos.com – Kasus hukum yang menjerat FC Barcelona, dikenal sebagai “Negreira Case”, kembali memanas.

Sebuah pengadilan di Spanyol secara resmi memerintahkan klub raksasa Katalunya itu menyerahkan seluruh kontrak asli dan dokumen pendukung terkait pembayaran sebesar €8 juta (sekitar Rp139 Miliar) kepada mantan wakil presiden Komite Wasit Spanyol (CTA), Jose Maria Enriquez Negreira.

Perintah ini muncul setelah penyelidik gagal menemukan jejak kontrak atau dokumen tertulis dalam arsip Barcelona yang menjelaskan alasan pembayaran kepada Negreira dan perusahaan miliknya antara tahun 2001 hingga 2018.

Menurut laporan El Mundo, pembayaran itu disebut-sebut sebagai “layanan konsultasi wasit,” namun tidak ada bukti fisik yang menunjukkan layanan tersebut benar-benar dilakukan.

Dugaan Korupsi dan Dokumen yang Hilang

Pengadilan menegaskan tekadnya untuk mengungkap tujuan sebenarnya dari pembayaran selama hampir dua dekade tersebut.

BACA JUGA: Inigo Martinez Ingatkan Barcelona: Lamine Yamal Belum Sadar Beratnya Beban di Pundaknya

Fokus utama penyelidikan adalah untuk menentukan apakah transaksi itu benar-benar sah sebagai jasa konsultasi, atau justru merupakan upaya untuk mempengaruhi keputusan wasit demi keuntungan Barcelona — tuduhan yang dapat dikategorikan sebagai korupsi olahraga.

Dalam perintah resminya, pengadilan meminta segala bentuk bukti, termasuk laporan tertulis, catatan layanan, serta komunikasi antara pihak klub dan Negreira.

Hingga kini, belum ada satu pun dokumen valid yang ditemukan untuk mendukung klaim Barcelona bahwa pembayaran tersebut adalah kompensasi sah atas saran teknis dan penilaian wasit.

Laporta, Enrique, dan Valverde Akan Bersaksi

Kasus ini kini memasuki tahap krusial. Pengadilan telah memanggil beberapa tokoh penting Barcelona untuk memberikan kesaksian pada 25 November mendatang, termasuk Presiden klub Joan Laporta, serta dua mantan pelatih, Luis Enrique dan Ernesto Valverde.

Selain mereka, Elena Fort, perwakilan klub, dijadwalkan bersaksi pada 27 Januari 2026, sementara mantan presiden Joan Gaspart akan dipanggil pada 6 Februari.

BACA JUGA: Barcelona Incar Alexander Isak, Striker Anyar Liverpool Bisa Hengkang Lebih Cepat dari Perkiraan

Langkah ini menandai semakin luasnya jangkauan penyelidikan, yang kini melibatkan figur-figur utama dari berbagai era kepemimpinan klub.

Munculnya Figur Baru dan Kekhawatiran Publik

Kasus ini juga menyoroti keterlibatan Ricardo Segura, mantan wasit yang sejak 2021 bekerja untuk Barcelona dalam posisi serupa dengan Negreira, yakni sebagai penasihat wasit.

Kehadirannya menimbulkan dugaan bahwa praktik lama mungkin masih berlanjut, meski skandal ini telah mencuat ke publik.

Keterlibatan Segura memperkuat kesan bahwa pengaruh Negreira tidak sepenuhnya hilang dari struktur operasional klub, sekaligus menimbulkan pertanyaan serius mengenai transparansi dan tata kelola Barcelona di tengah tekanan finansial dan gejolak internal manajemen.

Menjelang Sidang Penentu

BACA JUGA: Marcus Rashford Pasang Target Ambisius di Barcelona, Ingin Cetak 40 Kontribusi Gol

Sidang pada 25 November mendatang dipandang sebagai momen penentu dalam kasus ini.

Kesaksian dari Laporta, Enrique, dan Valverde bisa menjadi kunci pembeda antara dugaan korupsi dan klaim sah tentang jasa konsultasi.

Pengadilan juga akan meninjau dokumen yang diserahkan Barcelona.

Jika klub gagal menyediakan bukti kuat, maka kecurigaan terhadap penyalahgunaan dana dan pelanggaran etika olahraga kemungkinan akan semakin tajam.

Sejumlah analis hukum menilai bahwa hasil sidang ini bisa menentukan masa depan reputasi dan keuangan Barcelona, bahkan berpotensi menyeret klub ke proses hukum jangka panjang hingga tahun 2026.

Dampak Terhadap Klub

BACA JUGA: Nilai Pasar Timnas Indonesia Melonjak, Skuad Garuda Lampaui Irak Jelang Duel Panas!

Kasus Negreira menjadi salah satu krisis reputasi terbesar dalam sejarah modern Barcelona.

Di tengah upaya klub memperbaiki keuangan dan performa di lapangan, kini mereka juga harus menghadapi tekanan hukum dan moral yang semakin berat.

Bagi publik Spanyol dan dunia sepak bola internasional, kasus ini menjadi pengingat bahwa integritas kompetisi adalah fondasi yang tidak bisa ditawar.

Jika terbukti bersalah, Barcelona berpotensi menerima sanksi berat dari pengadilan maupun federasi sepak bola, termasuk denda besar dan kerusakan citra yang sulit dipulihkan. (*/red)

No More Posts Available.

No more pages to load.