Sumsel Raih Peringkat Kedua Nasional dalam Penilaian Lembaga Pendidikan Pesantren

oleh -17 Dilihat
Gubernur Sumsel menerima audiensi Forum Pondok Pesantren Sumatera Selatan di Ruang Rapat Gubernur, Rabu (29/10/2025). Foto: dok/ist/sumselprov.go.id

Ringkasan Berita:
° Sumatera Selatan menempati posisi kedua nasional dalam penilaian lembaga pendidikan pesantren.

° Gubernur Herman Deru mengapresiasi capaian ini dan menyebutnya sebagai bukti pengakuan nasional terhadap peran pesantren di Sumsel.

° Ia juga menegaskan rencana pemberian bantuan BOS Daerah bagi santri Aliyah mulai 2026, serta mendorong pesantren mengembangkan pendidikan berbasis teknologi.

° Sementara itu, KH. Hendra Zainudin dari Ponpes Aulia Cendikia menyatakan akan menggelar “Doa Seribu Santri” sebagai bentuk syukur atas penghargaan tersebut.


Palembang, LintangPos.com — Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru mengungkapkan rasa syukur mendalam setelah Sumsel berhasil meraih peringkat kedua nasional dalam penilaian lembaga pendidikan pesantren.

Capaian ini, menurutnya, merupakan bukti konkret bahwa pesantren di Sumsel telah diakui dan berperan aktif dalam sistem pendidikan formal nasional.

“Menjadi nomor dua nasional berarti kita berhasil mengungguli banyak provinsi besar lainnya, termasuk di Pulau Jawa. Ini bukti bahwa pesantren kita sudah dikenal dan diakui,” kata Herman Deru saat menerima audiensi Forum Pondok Pesantren Sumsel di Ruang Rapat Gubernur, Rabu (29/10/2025).

Herman Deru juga meminta agar capaian membanggakan ini disebarluaskan di seluruh pondok pesantren di Sumsel.

Ia mendorong agar penghargaan tersebut dipublikasikan melalui spanduk dan media pesantren, sebagai bentuk apresiasi terhadap kerja keras para pengelola dan santri.

“Penghargaan ini tidak mungkin diraih tanpa kerja keras para petugas lapangan dan pengelola pesantren di setiap daerah. Maka saya harap ini dapat dipublikasikan di setiap Ponpes di Sumsel,” tegasnya.

BACA JUGA: Sumsel Masuk Tiga Besar Pesantren Award

Pesantren Diakui Sebagai Lembaga Formal

Dalam kesempatan itu, Deru menegaskan bahwa pondok pesantren kini telah menjadi bagian dari sistem pendidikan formal yang layak mendapat perhatian setara dengan lembaga pendidikan lainnya.

Ia mengumumkan rencana besar Pemprov Sumsel untuk memperkuat dukungan finansial terhadap pesantren melalui program BOS Daerah (Bantuan Operasional Sekolah), khususnya untuk jenjang Aliyah.

“Mulai tahun 2026, data santri Aliyah akan kita masukkan untuk diberikan bantuan per siswa per bulan, secara by name by institution. Ini bentuk keseriusan Pemprov Sumsel dalam mengakui pesantren sebagai institusi pendidikan formal,” jelasnya.

Selain dukungan finansial, Deru juga menyoroti pentingnya pembelajaran berbasis teknologi informasi (IT) agar pesantren mampu beradaptasi dengan era digital dan meningkatkan daya saing santri.

“Di era digital ini, kalau santri tidak menguasai teknologi, maka akan sulit bersaing. Pesantren juga harus adaptif terhadap perkembangan zaman,” ungkapnya.

BACA JUGA: Marching Band Pesantren Daarul Mahabbah Raih Juara Umum II di Musi Soundsport 2025

Syukuran dan Aspirasi Dunia Pesantren

Pimpinan Ponpes Aulia Cendikia Palembang, KH. Hendra Zainudin Al Qodiri, turut menyampaikan rasa syukur atas capaian nasional ini.

Sebagai bentuk apresiasi, pihaknya berencana menggelar “Doa Seribu Santri” di Griya Agung sebagai simbol kebersamaan dan rasa terima kasih kepada pemerintah provinsi.

Selain itu, KH. Hendra juga menyampaikan sejumlah aspirasi dari PWNU Sumsel, di antaranya permintaan rehabilitasi kantor NU, penandatanganan prasasti kantor baru, dan bantuan mobil operasional untuk mendukung kegiatan organisasi.

Ia pun mengundang Gubernur Herman Deru untuk hadir dan membuka kegiatan Seminar Pesantren Ramah Anak dan Pelatihan Santri Terampil yang akan digelar pada 8 November 2025, sekaligus doa syukuran atas Anugerah Ponpes Award yang diterima Gubernur Deru atas kepedulian dan perhatian besarnya terhadap dunia pesantren di Sumatera Selatan.

Langkah Nyata untuk Dunia Pesantren

BACA JUGA: Gubernur Herman Deru: Santri Adalah Pejuang Bangsa dan Penjaga Peradaban

Menanggapi hal itu, Gubernur Deru menyambut baik rencana kegiatan syukuran tersebut.

Ia bahkan berharap kegiatan tersebut dapat dirangkaikan dengan penyerahan Bantuan BOS Daerah kepada seluruh pondok pesantren serta launching program “GSMP Goes To Pondok Pesantren”, sebuah inisiatif baru yang diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan lembaga pesantren dalam bidang pendidikan dan sosial.

“Kita ingin pesantren di Sumsel tidak hanya unggul dalam bidang keagamaan, tapi juga menjadi pusat pembentukan karakter dan penguasaan teknologi bagi generasi muda,” pungkas Deru dengan penuh semangat. (*/red)

No More Posts Available.

No more pages to load.